PASBERITA.com - Perum Produksi Film Negara (PFN) saat ini tengah berburu investor yang mau membiayai pembuatan film terbarunya berjudul "Unyil Reborn" senilai Rp6 miliar.
"Untuk produksi itu kita butuh dana sekitar Rp6 miliar untuk 13 episode itu, kita sedang mencari investornya, jika telah ada kita siap berproduksi," kata Direktur Utama PFN Shelvy Arifin di Gedung Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jakarta, Jumat (22/01) seperti dilansir Antara.
Pencarian investor tersebut, dilakukan perusahaan pembuat film milik negara tersebut, pasalnya PFN belum memiliki dana untuk melakukan produksi.
Ketigabelas episode tersebut, lanjut Shelvy, merupakan bagian dari "Unyil Reborn" musim pertama dan berharap bisa dirilis pada bulan Juli 2016.
"Saat ini kita baru membuat cuplikannya dan kita akan rilis Februari ini," ujar Shelvy.
Shelvy juga menerangkan PFN tengah mematangkan kerja sama dengan beberapa pihak yang akan terlibat dalam produksi film kartun tiga dimensi ini.
Film ini, tambah dia, akan dikerjakan oleh studio film Indonesia yang sudah tersertifikasi yaitu Asosiasi Industri Animasi dan Kreatif Indonesia (AINAKI).
"Kalau kita hitung dari sponsorship, merchandise dan lain-lain, di satu tahun itu kita bisa mendapat pendapatan Rp20 miliar, dengan modal Rp6 miliar," ujar Shelvy. (*)
"Untuk produksi itu kita butuh dana sekitar Rp6 miliar untuk 13 episode itu, kita sedang mencari investornya, jika telah ada kita siap berproduksi," kata Direktur Utama PFN Shelvy Arifin di Gedung Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jakarta, Jumat (22/01) seperti dilansir Antara.
Pencarian investor tersebut, dilakukan perusahaan pembuat film milik negara tersebut, pasalnya PFN belum memiliki dana untuk melakukan produksi.
Ketigabelas episode tersebut, lanjut Shelvy, merupakan bagian dari "Unyil Reborn" musim pertama dan berharap bisa dirilis pada bulan Juli 2016.
"Saat ini kita baru membuat cuplikannya dan kita akan rilis Februari ini," ujar Shelvy.
Shelvy juga menerangkan PFN tengah mematangkan kerja sama dengan beberapa pihak yang akan terlibat dalam produksi film kartun tiga dimensi ini.
Film ini, tambah dia, akan dikerjakan oleh studio film Indonesia yang sudah tersertifikasi yaitu Asosiasi Industri Animasi dan Kreatif Indonesia (AINAKI).
"Kalau kita hitung dari sponsorship, merchandise dan lain-lain, di satu tahun itu kita bisa mendapat pendapatan Rp20 miliar, dengan modal Rp6 miliar," ujar Shelvy. (*)
sumber Sumber