Berita Indonesia : Skenario As-Sisi: Jaksa Agung Mesir Dibunuh, Mursi Digantung!


By: Nandang Burhanudin

Banyak kejanggalan soal kematian Hisyam Barakat, Jaksa Agung yang belum genap 3 bulan menjabat. Keanehan-keanehan tersebut adalah:

1. Tidak seperti biasanya, Barakat keluar rumah jam 8 pagi waktu Kairo. Sedangkan ia selalu keluar jam 10 atau 10.30 dengan pengawalan superketat. Jalan ditutup.

2. Menurut tetangga yang menjadi saksi mata, tak jauh dari lokasi ledakan sudah siap mobil pemadam kebakaran.

3. Rumah Barakat adalah rumah pejabat besar sekomplek dengan rumah Syaikh Al-Azhar, dipastikan keamanan diberlakukan level tinggi.

4. Ledakan persis di area Akademi Militer, yang siapapun tahu, tidak sembarang orang bisa mendekat walau hanya ke dinding pagar saja. Tempat dengan 4 lapis pengamanan, namun mengapa 1/2 ton bom TNT bisa lolos? Mengapa kendaraan pembawa bom bisa mendekat lokasi Jaksa Agung?

Lalu pertanyaan selanjutnya, kurang dari 2 jam setelah ledakan, pejabat-pejabat Mesir sudah meributkan untuk mengganti medan Rab'ah Al-'Adawiyyah dengan nama Hisyam Barakat. Apa target selanjutnya? Apakah menghapus tragedi Rab'ah dari ingatan rakyat Mesir dan dunia? Lebih aneh lagi, para pengawal Jaksa Agung hanya mengalami luka ringan dan tak ada yang meninggal.

Prediksi saya, Hisyam Barakat dibunuh agen As-Sisi seperti tindakan Abdun Nasser yang membunuh Abdul Hakim Amir, rekan sejawatnya dalam mengkudeta Jenderal Najib, Presiden pertama Mesir. As-Sisi bisa jadi melempar burung dengan satu batu. As-Sisi memberikan sinyal:

1. Hukuman mati untuk Mursi akan segera dilakukan.

2. Menghentikan laju perlawanan kaum revolusioner, dengan memberlakukan darurat militer kembali dan menumpas IM yang masih tak tertarik untuk mengangkat senjata.

3. Memberi sinyal terhadap Shidqi Subhi, Panglima AB dan Menhan Mesir, agar tidak main-main untuk melakukan kudeta terhadap As-Sisi.

Satu hal yang pasti. Semua media Mesir menurunkan headline yang sama. Kita pun tahu, media-media Mesir seluruhnya sudah dikuasai badan intelejen, yang dulu komandannya adalah As-Sisi. Dipastikan, Mesir segera menjadi Korea Utara Timur Tengah. As-Sisi menghabisi siapapun yang turut serta dalam pembantaian Rab'ah, satu persatu. Namun tetap, Ikhwan yang disalahkan!




sumber sumber

Berita Indonesia : Legalkan Kawin Sejenis, Presiden Zimbabwe Robert Mugabe Ajak Obama Menikah


Presiden Zimbabwe Robert Mugabe mengejek keputusan Amerika yang melegalkan pernikahan gay dengan bersumpah untuk melakukan perjalanan ke Gedung Putih dan mengajak Barack Obama untuk menikah dengannya.

Selama wawancara mingguan dengan stasiun radio nasional, presiden Zimbabwe bercanda bahwa ia berencana untuk melakukan perjalanan ke Washington DC 'berlutut di depan Obama dan meminta tangannya menerima lamarannya' (sebagaimana tradisi ajakan nikah ala Barat).

Mugabe, yang dikenal selama ini sangat keras melawan homoseksualitas, menanggapi dengan cara nyentrik atas keputusan Mahkamah Agung Amerika yang menjamin kaum gay dan lesbian hak yang sama untuk menikah sebagai heteroseksual.

Berbicara pada hari Sabtu (27/6), Mugabe mengatakan: "I've just concluded - since President Obama endorses the same-sex marriage, advocates homosexual people and enjoys an attractive countenance - thus if it becomes necessary, I shall travel to Washington, DC, get down on my knee and ask his hand."

("Saya baru saja menyimpulkan - sejak Presiden Obama mendukung pernikahan sesama jenis, pendukung orang homoseksual dan menikmati wajah yang menarik - sehingga jika menjadi perlu, saya akan melakukan perjalanan ke Washington, DC, turun pada lutut saya dan meminta tangannya (melamar)".

Dengan nada yang lebih serius, ia menambahkan: "Saya tidak mengerti bagaimana orang ini berani menentang perintah eksplisit Kristus yang melarang manusia dari perbuatan sodomi".


Mugebe menuduh pemerintah AS dijalankan oleh 'penyembah Setan yang sesat yang menghina bangsa besar Amerika'.

Sumber: dailymail.co.uk




sumber sumber

Berita Indonesia : Mengerikan, Beginilah Kisah Nyata Kaderisasi Gay

Barack Obama adalah Presiden AS pertama dalam sejarah yang berhasil “melukis pelangi” di Gedung Putih. Keputusan pernikahan sejenis yang dilegalkan oleh Amerika Serikat itu tentu mengguncang dunia. Selebrasi yüang menyedihkan, yang merontokkan kehidupan masyarakat tak terkecuali bagi Indonesia.

Nyatanya, kehidupan Lesbian, Gay, Biseks dan Transgender (LGBT) ada di sekitar kita. Sangat mengerikan.

“Sungguh kalian benar-benar mengerjakan perbuatan yang amat keji yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun dari umat-umat sebelum kamu. Apakah sesungguhnya kamu patut mendatangi laki-laki, menyamun dan mengerjakan kemungkaran di tempat-tempat pertemuanmu?!” Seru Nabi Luth mengajak kaumnya bertaubat.

Namun kaum LGBT masa itu tetap keras kepala. Tak jauh beda dengan yang sekarang ini.

Lalu, seperti apa penularan penyakit gay itu?

Berikut wawancara penulis (B) dengan seorang narasumber (A) yang menceritakan temannya yang ternyata seorang gay.

A: Temen saya ini orangnya sama sekali ngga kelihatan kecewekan. Wis pokoke nggak nyangka lah.

B: Manly habis?

A: Kehidupan gay itu sangat keraslah, nggak ada yang namanya kesetiaan, setidaknya itu kehidupan temen saya yang nyebur (walaupun ada orang yang setia, jarang itu mah). Bukanmanly sih, apa ya, kek cowok-cowok biasa gitu lah.

Itu katanya lho om, dia udah berganti pasangan belasan orang mungkin.

Yang lebih heran lagi dia berperan sebagai ceweknya gimana ya, ngerti maksud ane kan? Istilah mereka bottom.

B: oh paham. Aneh bahasanya. Awal cerita si laki-laki tersebut gimana?

A: Awalnya ya, dari kecil ya begitu, udah ada “bakat”. Sadarnya nggak jelas, mungkin ketika SMP, yang jelas waktu SMA dia itu sempet jadisecret admirer-nya salah satu temen saya SMA. Nah keceburnya waktu kuliah. Saya juga tahunya baru-baru ini, pas dia cerita pertama kecebur itu.

Intinya waktu kuliah di Malang kan sempet satu kost temennya yang normal (bukan gay). Ceritanya… aduh rada nggak enak ceritain, siap-siap mual ya mas. Jadi temen saya tuh nggerayangin temen kostnya yang normal. Sontak kan temen kostnya kaget, untungnya temen kostnya diam, tapi tentu saja takutlah temennya itu.

Dari situ temen saya itu depresi, sampai mau bunuh diri gara-gara merasa bersalah. Dalam kondisi seperti gitu, temen saya kenalan sama mahasiswa kedokteran. Yang ternyata mahasiswa itu gay.

Temen saya yang depresi tadi sering diajakin hang out berdua. Aih, saya ngebayanginnya udah nggak enak. dari situ si temen saya depresinya hilang. (Bukannya sembuh) malah jadi seneng. Lama kelamaan hubungan mereka malah semakin gila, sampai melakukan ML (making love) versi mereka.

Saya nangkepnya ya, hubungan itu kek maksiat lainnya, jadi semakin didekati, semakin ingin lebih jauh, awalnya kek merasa berdosa, tapi lama-lama rasa itu pupus sedikit demi sedikit, ganti rasa addict.

B: Nasib si korban tadi gimana?

A: Walah saya nggak tahu, temen saya belum pernah cerita lagi tentang teman kostnya tadi. Yang jelas temen saya cerita kek gitu. Setahu saya temen kostnya itu pindah deh. Ketakutan gitulah.

B: Bentuk nasihat mas saat itu apa?

A: Saya awalnya diam aja mas, dalam posisi seperti ini lihat dulu si subyeknya, apa dia bener-bener niat terjun ke dunia gay, atau berniat akan balik ke dunia normal. Saya tahu kalau tenyata temen saya itu juga pengin normal. Dari situ saya cuma ngomong, setiap manusia itu dikasih cobaan. Cobaan itu bukan beban tapi bukan pula yang harus dituruti, jadi cobaan itu adalah nikmat yang bisa memberi pelajaran kepada kita.

B: Berarti dia saat ini sudah mulai sembuh?

A: Sekarang kelihatannya dia lebih positif. Dalam artian kelihatan bebannya berkurang banyak dari statusnya.

B: Alhamdulillah.

A: Belum sembuh sih, tapi sekarang dianya keliatan lebih ikhlas (kenapa belum sembuh? Soalnya dia pernah ngepost donlotan film bertema gay di fb-nya).

Astagfirullah al adzim.

Penulis: Muhammad Sholich Mubarok
http://ift.tt/1R14nrC


sumber sumber

Berita Indonesia : Pakai Jam Tangan di Pergelangan Tangan Kiri Itu Tasyabbuh?

Rasulullah SAW memang melarang umatnya dari menyerupai orang kafir. Untuk itu beliau bersabda:

Dari Ibnu Umar ra. berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Siapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari kaum itu." (HR Abu Daud dan Ibnu Hibbab menshahihkannya).

Sedemikian pentingnya masalah ini sehingga sampai nabi mengancam bahwa orang yang secara sengaja meniru gaya orang kafir, divonis bahwa dirinya telah menjadi pengikut mereka.

Hanya saja yang jadi pertanyaannya sekarang adalah: manakah yang termasuk kriteria tasyabbuh (menyerupai) orang kafir?

Apakah bila orang kafir di barat makan roti, lalu kita dianggap menyerupai mereka karena kita ikut makan roti jua? Padahal bukankah justru nabi SAW dahulu tidak makan nasi tapi malah makan roti?

Apakah bila orang kafir pakai celana panjang dan kemeja, lalu kita dianggap mengikuti orang kafir gara-gara pakai celana panjang dan kemeja?

Untuk menjawab masalah ini, paling tidak ada dua parameter yang perlu diperhatikan:

a. Parameter pertama, masalah niat. Bila seseorang melakukan sesuatu dengan niat semata-mata meniru gaya dan lagak orang kafir, maka perbuatan itu terlarang dan termasuk ke dalam kriteria meniru orang kafir.

b. Parameter kedua, masalah bentuk teknisnya. Yang dikatakan tindakan meniru atau menyerupai orang kafir adalah bila suatu perbuatan itu merupakan ciri khas milik suatu agama tertentu. Bukan budaya yang bersifat umum dan dilakukan oleh banyak bangsa di dunia ini.

Misalnya tanda salib, hiasan pohon nataldanpenggunaan lonceng di rumah ibadah yang merupakan ciri khas kaum nasrani. Ini merupakan ciri khas agama itu dan kalau ada umat Islam secara sengaja meniru-niru hal-hal seperti ini, termasuk ke dalam orang yang diancam di hadits tadi.

Demikian juga bila kita mengenakan logobintang David yang merupakan ciri khas kaum yahudi. Atau membakar pedupaan atau shio yang dibakar khusus untuk penyembahan kalangan konghuchu atau Budha, semua termasuk sesuatu yang menjadi ciri khas satu kaum atau agama tertentu.

Lalu bagaimanakan dengan menggunduli kepala, apakah bisa termasuk kategori menyerupai para pendeta Budha (shaolin)?

Jawabnya tergantung niatnya. Sebab di dalam syariat Islam, juga ada perintah atau anjuran untuk menggunduli kepala, yaitu saat selesai dari ibadah haji/umrah. Maka menggundulkan kepala berarti bukan ciri khas suatu agama saja. Dalam hal ini, parameter yang pertama yang menentukan, yaitu apakah seseorang berniat meniru gaya para shaolin itu atau tidak?

Maka jawaban atas masalah jam tangan yang dikenakan di tangan kiri, apakah benar hal itu merupakan ciri khas pemeluk agama tertentu? Ataukah hanya sekedar asumsi berlebihan saja? Kalau memang benar merupakan 'hak milik' yang merupakan ciri khas agama tertentu, tentu harus ada pembuktiannya, baik lewat literatur maupun lewat pengakuan para pemuka agama yang bersangkutan.

Tapi kalau kita pertimbangkan secara sederhana, rasanya kok tidak ada kaitannya. Tapi silahkan saja dilakukan penelitian lebih mendalam dan buktikan bahwa pakai jam tangan di kiri itu merupakan ciri khas suatu agama tertentu. Tapi sebelum agar pembuktian yang pasti dan valid, kita belum boleh mengeluarkan vonis tertentu, apalagi mengharamkannya.

Wallahu a'lam bishshawab



sumber sumber