Berita Indonesia : Tidur Pagi, Kebiasaan yang Dibenci Para Salafus Shalih


Ustadz Rappung Samuddin

[Halaqah 136]

Tidur pagi termasuk salah satu kebiasaan kita yang sulit ditinggalkan. Nikmat memang. Akan tetapi, perbuatan ini ternyata dibenci oleh kalangan ulama salaf dahulu. Sebab, akibat tidur pagi, seorang hamba akan kehilangan banyak sekali kebaikan dan keberkahan padanya.

Dari Shakhr bin Wada'ah radhiallahu anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

( اللهم بارك لأمتي في بكورها).

"Wahai Allah, berkahilah umatku pada waktu paginya".

قال: وكان إذا بعث سرية أو جيشا ، بعثهم أول النهار . وكان صخر رجلا تاجرا ، وكان إذا بعث تجارة بعثها أول النهار ، فأثرى وكثر ماله . رواه أبو داود والترمذي .

Perawi hadits ini menambahkan: "Adalah Nabi shallallahu alaihi wasallam, jika mengutus pasukan atau pengintai, beliau mengirim mereka di awal siang (waktu pagi). Adalah Shakhr bin Wada'ah seorang pedagang sukses. Beliau selalu mengirim kafilah dagangnya di waktu pagi, karenanya ia menjadi kaya dan melimpah hartanya". (Riwayat Abu Daud dan Al Tirmidzi, hasan).

Nah, terkait tidur pagi tersebut, Al Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata:

ومن المكروه عندهم : النوم بين صلاة الصبح وطلوع الشمس ؛ فإنه وقت غنيمة ، وللسير ذلك الوقت عند السالكين مزية عظيمة ، حتى لو ساروا طول ليلهم لم يسمحوا بالقعود عن السير ذلك الوقت حتى تطلع الشمس ؛ فإنه أول النهار ، ومفتاحه ، ووقت نزول الأرزاق ، وحصول القسم ، وحلول البركة

"Menurut para salaf, diantara perkara yang dibenci adalah tidur ketika selesai shalat shubuh hingga matahari terbit. Karena pada waktu tersebut adalah waktu untuk menuai ghanimah (pahala yang berlimpah). Mengisi waktu tersebut adalah keutamaan yang sangat besar, menurut orang-orang salih. Hingga kendati mereka melakukan perjalanan semalam suntuk, mereka tidak mau tidur di waktu tersebut hingga terbit matahari. Mereka melakukan demikian karena pagi adalah awal hari, turunnya rezki dan pembagian, serta datangnya keberkahan.” (Ibnul Qayyim, Madarijus Salikin, 1/459, Maktabah Syamilah).




sumber sumber

Berita Indonesia : Penjaga pantai Turki selamatkan 97 pengungsi Suriah yang hampir tenggelam


SURIAH – Penjaga pantai Turki menyelamatkan 97 pengungsi Suriah di lepas pantai barat laut provinsi Canakkale pada Rabu (30/9/2015) ketika perahu kecil mereka, yang dirancang hanya untuk menampung 20 orang, mulai tenggelam, ungkap sumber-sumber resmi Turki, sebagaimana dilansir World Bulletin.

Mereka yang diselamatkan adalah 96 orang Suriah dan seorang pria Kongo.

Insiden itu terjadi di distrik Ayvacik ketika perahu itu menuju ke pulau Lesbos Yunani.

Ketika perahu mulai dipenuhi air, pengungsi telah berteriak kepada penjaga pantai untuk meminta pertolongan.

“Tim penyelamat telah membawa para pengungsi itu ke kota Kucukkuyu dan memberi mereka pakaian dan makanan,” lapor kantor berita Turki Anadolu Agency.

Dua wanita yang pingsan selama perjalanan berbahaya itu juga diberikan perawatan medis.

Pada Senin (28/9), pihak Gubernur Izmir Turki mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa ada lebih dari 3.500 pengungsi yang diselamatkan dari Laut Aegea selama 10 hari terakhir.

Menurut pernyataan itu, otoritas Turki melakukan 134 operasi pencarian dan penyelamatan antara tanggal 18 dan 28 September, dan juga menahan delapan pelaku perdagangan manusia.

Secara keseluruhan, 54.255 pengungsi telah diselamatkan dari Laut Aegea sejauh ini, sementara 116 mayat telah ditemukan dan 69 pelaku perdagangan manusia ditangkap sejak tanggal 1 Januari tahun ini, pernyataan tersebut menambahkan. (Arrahmah.com)




sumber sumber

Berita Indonesia : 'Karpet Syiah Perenggut Nyawa' di Suriah


Rusia pada hari ini, Rabu (30/9/2015), meluncurkan serangan udara pertamanya di Suriah, dekat kota Homs. Serangan udara yang dilakukan di daerah pemukiman sipil itu dilaporkan menewaskan 36 warga sipil, innalillahi wa inna ilaihi raji’un.

Serangan diluncurkan tak lama setelah Presiden Rusia Vladimir Putin memenangkan dukungan bulat dari parlemen untuk melakukan serangan di Suriah dalam rangka melindungi rezim Syiah Assad yang tengah sekarat.

Rusia mengklaim serangannya untuk membasmi ISIS, namun seperti diberitakan Reuters, pejabat Perancis menyatakan jet-jet tempur Rusia serang markas-markas oposisi Suriah (mujahidin Free Syrian Army/FSA), bukan ISIS.

Dilaporkan BBC, kelompok pegiat Suriah menyatakan bahwa serangan udara Rusia antara lain menghantam kota Zafaraneh, Rastan, dan Talbiseh yang menyebabkan jatuhnya 36 korban jiwa, termasuk anak-anak

"Yamin Jumat, bocah Suriah korban serangan Rusia untuk bela rezim Asad. #KarpetSyiahPerenggutNyawa," tulis pengamat timteng Abdullah Hiadir, Lc (@abdullahhidir1) di twitter memperlihatkan foto Yamin Jumat bocah Suriah yang tewas pada serangan itu (lihat foto atas).

"30 warga Suriah tewas dlm serangan pertama Rusia ke Suriah utk lindungi rezim Asad dukungan Iran... #KarpetSyiahPerenggutNyawa," lanjutnya.

"(ISIS) Itu dalih mereka.... kenapa baru sekarang serang ISIS, kemaren kemana aja. Di Suriah ISIS lemah... yg kuat di Irak," kata alumni LIPIA ini.

"Russian officials portrayed Syria airstrikes as attempt to fight ISIS but bombed Homs, which isn't under ISIS control" (sumber resmi Rusia menyatakan mereka menyerang ISIS, namun mereka membom kota Homs, yang mana kota itu bukan dibawah kontrol ISIS), tulis The New York Times.


"Rusia mulai petualangan baru, gempur mujahidin Suriah atas permintaan rezim Asad yang didukung Iran. Insya Allah akan jadi Afghanistan kedua bagi mereka," ujar Abdullah Haidir.

Sementara itu harian Israel Hareetz melaporkan 'Rusia beritahu kami sebelum serang Suriah'.

Menurut Haidir ini merupakan "Poros Teheran-Damaskus-Moskow-TelAviv" yang sekarang beraksi di Suriah. "Karpet Syiah Perenggut Nyawa," sebut Haidir.




sumber sumber

Berita Indonesia : FPKS Desak Pemerintah Tingkatkan Bargaining Position Di Mata Arab Saudi

PASBERITA.comKetua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Jazuli Juwaini mendesak Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan bargaining position (posisi tawar) di hadapan Kerajaan Arab Saudi. Berbagai masalah yang muncul selama penyelanggaraan haji dari tahun ke tahun menurut Jazuli karena lemahnya posisi tawar Pemerintah Indonesia di mata Arab Saudi.

“Indonesia harus meningkatkan bargaining position kepada Arab Saudi. Jamaah haji kita paling banyak dibandingkan dengan negara lain, jadi harus mendapatkan pelayanan ekstra,” kata Jazuli dalam konferensi pers di press room DPR Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (30/9).

Senada dengan Jazuli, Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah juga menegaskan pentingnya wibawa sebuah negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia ketika berhadapan dengan kerajaan Arab Saudi. Menurut Fahri, Pemerintah Indonesia terlihat seperti tidak punya wibawa ketika berhadapan dengan Kerajaan Arab Saudi.

“Pemerintah Indonesia harus punya wibawa agar dapat berkomunikasi dengan Kerajaan Arab Saudi. Selama ini Pemerintah Indonesia tidak punya wibawa di mata Kerajaan Arab Saudi,” kata Ketua Tim Pengawas Haji DPR ini.

Panitia pelaksana ibadah haji (PPIH) telah merilis data jamaah haji Indonesia yang meninggal akibat Tragedi Mina. Hingga hari ini, rabu (30/9) jamaah haji asal Indonesia yang meninggal akibat peristiwa tersebut mencapai 57 orang.(*)





 

sumber Sumber