Berita Indonesia : Syal Keren untuk Donasi Palestina


Assalamu’alaikum wr. wb.

Halo Teman-teman semoga sehat selalu dan sukses, Ada pepatah “Banyak Jalan Menuju Roma” tentu teman-teman sudah pada Tahu artinya. Kalau buat Saya sih bermakna “Banyak Jalan Menuju Syurga”. Ya banyak hal yang bisa Kita lakukan untuk mendapat Jannah-Nya, salah satu adalah Kita berEmpati dan Peduli terhadap penderitaan Saudara kita Seiman terutama yang berada di Palestina. Sudah puluhan Tahun bahkan beberapa Generasi mereka Hidup dalam Pengungsian yang serba kekurangan, diusir dari Tanah Airnya Oleh Penjajah Zionist Israel.

Ada cara yang sangat sederhana untuk membantu mereka, Kita Galang Dana misalnya lalu kita sampaikan untuk Bantuan Kemanusiaan bagi Rakyat Mereka. Salah satu Lembaga Kemanusiaan yang sangat Konsen kepada permasalah Palestina adalah KNRP* (Komite Nasional untuk Rakyat Palestina) mereka sudah banyak melakukan aktivitas kemanusiaan di sana. Menyampaikan Bantuan Makanan, Pakaian, Selimut, Obat-Obatan, Ambulan dan yang terakhir di momen Idul Adha Kemarin mereka menyampaikan Hewan Qurban di Gaza dan Tepi Barat.

Untuk teman-teman yang ingin berpartisipasi untuk Kegiatan Kemanusiaan di Palestina, bisa dengan menyalurkan Donasinya Ke KNRP.

Dan bagi Teman-teman yang ingin Berdonasi dan tampil “Keren”, untuk Saat ini di “Palestine Store” ada “Syal Palestina” yang bisa Teman-teman peroleh Hanya dengan Rp. 75.000,- dan seluruh keuntungan dari penjualannya akan dipergunakan untuk Operasional Kegiatan KePalestinaan dan Donasi untuk Kemanusiaan di Palestina

Ayo Tunjukan Dukung Palestina dengan memakai Atribut Palestina.

Buruan invite PIN BB “Palestine Store” 5ac87b48 untuk mendapatkan No rek Bank dan Konfirmasi Transfer.

(Yasmin Zulfa)

*http://ift.tt/1NfDkWg




sumber sumber

Berita Indonesia : Habiskan Rp 146 Miliar Untuk Pameran Buku Frankfurt, Pemerintah Dinilai Boroskan Anggaran


Kehadiran Indonesia dalam perhelatan Frankfurt Book Fair 2015, dituding memboroskan anggaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Anggaran 10 juta Euro atau setara Rp 146 miliar dinilai terlalu besar untuk sekadar menjadi tamu kehormatan sebuah festival buku internasional.

"Anggaran negara sampai Rp 146 miliar hanya untuk acara pameran buku di Frankfurt. Proyek itu diduga tanpa tender, asal main tunjuk. Ini sudah tidak benar. KPK harus segera membongkarnya," kata pengamat politik Muslim Arbi kepada wartawan, Kamis (29/10/2015).

Menurut Muslim, KPK dinilai perlu memanggil ketua panitia delegasi Indonesia yang juga budayawan, Goenawan Mohamad maupun Mendikbud Anies Baswedan untuk menyelidiki pengeluaran sebesar itu.

Dirinya juga meminta Komisi X DPR RI untuk memanggil semua panitia maupun pihak Kemendikbud terkait pengeluaran anggaran Rp 146 miliar hanya untuk pameran buku Frankfurt.

"Komisi X pun jangan hanya diam saja. Mekanisme pengeluaran anggaran untuk pameran buku pun tidak jelas. Ini uang rakyat dan harus dipertanggungjawabkan," kta Muslim.

Sebelumnya, Sekjen Kemendikbud Ainun Naim mengakui pihaknya mengeluarkan anggaran 10 juta Euro untuk acara pameran buku Frankfurt. "Anggaran sebesar 10 juta Euro dari Diknas," kata Ainun beberapa waktu lalu.

Sumber: Tribunnews




sumber sumber

Berita Indonesia : Kisah Pak Raden Jual Lukisan ke Jokowi Tapi Dibeli Prabowo


Drs Suyadi atau yang akrab dipanggil Pak Raden (lahir di Puger, Jember, Jawa Timur, 28 November 1932) telah meninggal dunia Jumat (30/10/2015) malam di Jakarta pada usia 82 tahun.

Setelah dimandikan, dikafani, dishalatkan dan disemayamkan di rumah duka di kawasan Petamburan, Jakarta Pusat, jenazah Suyadi alias Pak Raden akan dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jeruk Purut, Jakarta Selatan, Sabtu (31/10/2015) siang ini.

Drs. Suyadi adalah pencipta Si Unyil, sebuah film seri televisi Indonesia. Suyadi menciptakan Si Unyil agar terdapat acara mendidik untuk anak-anak Indonesia pada tahun 1980-an.

Selama hidupnya, Pak Raden sangat lekat dengan dunia seni dan anak-anak. Dikenal sebagai pencipta boneka Si Unyil, Pak Raden juga jago melukis dan membuat sketsa. Sayangnya hingga masa tuanya Pak Raden hidup dalam kekurangan, sampai harus menjual lukisan untuk biaya berobat.

Ada cerita haru ketika tahun 2012 silam Pak Raden butuh biaya berobat. Sebuah lukisan berjudul 'Perang Kembang' dicoba ditawarkan kepada Jokowi yang saat itu masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Saat itu, Pak Raden nekat datang ke Balai Kota, tempat Jokowi berkantor. Namun, Jokowi tidak ada dan dia hanya ditemui Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Namun hingga dua minggu setelah pertemuan, tak ada kabar dari Balai Kota apakah lukisannya akan dibeli atau tidak. Lukisan itu akhirnya dibeli oleh Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.

"Yang membeli akhirnya Pak Prabowo. Saya kurang paham dari mana beliau mengetahui niat saya ini, ujug-ujug utusannya datang dan saya menerimanya dengan suka cita. Urusan saya hanya berkarya, melukis, membuat buku dan mendongeng. Bukan urusan yang lain. Pak Prabowo menyambut niat baik saya ini, dan tak ada alasan bagi saya untuk menolak niat baiknya ini," kata Pak Raden saat diwawancarai merdeka.com, Rabu (2/10/2012) silam.

Dia menjelaskan, lukisan 'Perang Kembang' mengisahkan perlawanan seorang kesatria melawan raksasa yang direfleksikan dari cuplikan kisah pewayangan Surakarta. Lukisan dituangkan dalam kanvas berukuran 70 cm x 1 meter.

Pak Raden menceritakan, uang yang diperolehnya tak hanya dipakai untuk biaya berobat. Sebagiannya dia gunakan untuk mencetak manuskrip buku cerita anak bergambar yang selama ini dibuatnya.

"Nanti, jika ada uang lebih atau sponsor, saya mau membuat buku lagi untuk remaja. Buku cerita berdasarkan cerita wayang untuk remaja juga sangat langka. Di kepala saya masih banyak ide (judul) buku dan lukisan bertema seni pertunjukan tradisional. Untuk itu saya niatkan menjual lagi beberapa karya lukisan yang sebenarnya masterpiece buat saya," kata Pak Raden.

Di usia senjanya, Pak Raden tak lelah berkarya, sayangnya, banyak karyanya kurang mendapat apresiasi.

"Saya pedagang yang bukan cuma bisa duduk diam dan mengelus dada melihat kondisi yang memprihatinkan terhadap buku untuk anak-anak tentang seni tradisional. Saya ingin berbuat banyak dan ketika kabar bahwa Pak Prabowo akan membeli lukisan, saya yakin beliau paham mengapa saya yang sudah sepuh begini masih ini ingin terus berkarya," pungkasnya. [merdeka.com]

Selamat jalan, Pak Raden. Jasamu sungguh besar untuk anak Indonesia...

Allahummaghfirlahu warhamhu wa ‘aa fihi wa’fu ‘anhu..

"Ya Allah, ampunilah dosa-dosanya, kasihanilah ia, sejahterakanlah ia, hapuskanlah dosa-dosanya."




sumber sumber

Berita Indonesia : Jokowi Sebut Karena Hujan Buatan, Dimana Rasa Syukur Kepada Allah?


"Nah, sekarang sudah cukup jernih kan, INI KARENA BANTUAN HUJAN BUATAN. Sebelumnya kita ketahui awan tidak ada, dan kini gumpalan awan sudah terbentuk, maka kita minta tim BNPB melakukan penebaran garam," ujar Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia, di Jambi (Jumat, 30/10/2015), dilansir Tribunnews.

Simak video lengkapnya: http://ift.tt/1RjgKLP

SEANDAINYA pun benar, siapa yang menciptakan awan? Siapa yang menciptakan angin? Siapa yang menciptakan garam? Siapa yang menjaga keselamatan pesawat penabur garam? Siapa yang berkuasa dan berkehendak menurunkan hujan dan segala sesuatunya?

Lalu kenapa tidak mengawalinya dengan bersyukur kepada Allah?

Pertanyaan kritis lainnya adalah, seberapa banyak pesawat terbang yang dioperasikan secara serentak di seluruh penjuru Indonesia? Sehingga tetiba turun hujan deras secara hampir merata dari Aceh hingga Papua?

Lalu kenapa tidak mengawalinya dengan bersyukur kepada Allah?

Allahumma shayyiban nafi'an...

[Azzam Mujahid Izzulhaq]




sumber sumber