Berita Indonesia : [AKHIR ZAMAN] Kota Roma Akan Jadi Wilayah Kekuasaan Kaum Muslimin?


Nubuwat Rasulullah tentang penaklukan Konstantinopel sudah terjadi dan terbukti. Sultan Muhammad Al-Fatih hadir sebagai sosok yang ditunggu-tunggu dalam nubuwwat Rasulullah SAW sebagai lelaki penakluk kota Konstantinopel (kini Istanbul) serta figur yang menjadikan bekas ibukota Romawi Bizantium (Romawi Timur) itu masuk dalam kekhalifahan Islam.

Maka kini nubuwwat yang lebih dahsyat akan dilalui umat manusia, yakni kota Roma yang akan di-futuhat oleh kaum Muslimin serta menjadi bagian dari wilayah kekuasaan umat Islam. Ketika Rasulullah SAW bersabda tentang akan takluknya Konstantinopel, dahulu para saahabat beliau SAW sendiri pun begitu berlomba-lomba ingin menjadi orang yang diceritakan Nabi SAW dalam sabdanya.

Umat manusia menunggu delapan abad lamanya hingga Allah azza wa jalla menakdirkan Sultan Muhammad Al-Fatih sebagai sosok yang menaklukan Konstantinopel. Beliau bukan sahabat Nabi SAW, karena memang berbeda masa hingga 800 tahun dengan Rasulullah SAW bahkan Sultan Al-Fatih bukan bangsa Arab melainkan bangsa Turki.

Figur Sultan Al-Fatih benar-benar dipuji oleh Rasulullah SAW sekalipun beliau sendiri belum pernah berjumpa dengan pria bernama asli Muhammad II tersebut.

Sabda Rasulullah SAW, “Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.” (H.R. Ahmad bin Hanbal Al-Musnad 4/335).

Tetapi ada satu lagi hadits yang identik dengan sabda beliau SAW di atas, yang tidak lain adalah hadits tentang penaklukan kota Roma. Jelas hal ini jauh lebih dahsyat daripada penaklukan kota Konstantinopel, mengingat kota Roma adalah ‘ibukota’ agama Kristen Katolik. Di mana Paus, pemimpin umat Kristen Katolik, selama 2000 tahun telah menduduki singgasana kepausan.

Dari Abu Qubail berkata:

Ketika kita sedang bersama Abdullah bin Amr bin Al-Ash (seorang sahabat Nabi), anak dari Amr bin Al-Ash, dia (Abdullah) ditanya: Kota manakah yang kelak difutuhat terlebih dahulu; Konstantinopel atau Rumiyah (Roma)? Abdullah kemudian meminta diambilkan kotak dengan lingkaran-lingkaran miliknya. Kemudian dia mengeluarkan kitab dari kotak itu. Abdullah berkata: Ketika kita sedang menulis di sekitar Rasulullah SAW, beliau SAW ditanya: Dua kota ini (maksudnya Konstantinopel dan Roma) manakah yang difutuhat lebih dulu: Konstantinopel atau Rumiyah/Roma? Rasul menjawab, “Kota Heraklius ditaklukan (futuhat) lebih dahulu (daripada Roma).” (HR. Ahmad, Ad-Darimi, Ibnu Abi Syaibah dan Al-Hakim)

Hadits ini dishahihkan oleh Imam Al-Hakim. Imam Adz-Dzahabi sepakat dengan Imam Al-Hakim. Sementara Abdul Ghani al-Maqdisi berkata: Hadits ini hasan sanadnya. Al-Albani sependapat dengan Al-Hakim dan Adz-Dzahabi bahwa hadits ini bukan hanya hasan tetapi juga shahih.

Rumiyah yang disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW tersebut dalam kitab Mu’jam al-Buldan dijelaskan maksudnya adalah kota di mana tahta suci Kristen (kepausan) berada, atau merupakan ibukota Italia hari ini, Roma. Sekarang, sudah 14 abad lebih sejak Rasulullah SAW menyampaikan nubuwwatnya tentang penaklukan Roma, hingga kini kita mengetahui belum juga kota Roma jatuh ke tangan kaum Muslimin.

Maka kita bisa menyatakan bahwa penaklukan kota Roma sangat mungkin satu masa dengan Al-Malhamah Al-Kubra alias Perang Besar di Akhir Zaman.

Ada sebagian ulama yang menyatakan penaklukan kota Roma akan dilakukan dengan ‘damai,’ (dengan penduduknya yang masuk Islam) namun ini pendapat yang lemah, karena penaklukan yang dimaksud Nabi SAW beriringan dengan kata penaklukan kota Konstantinopel, yang buktinya dengan peperangan dahsyat. Itu pun dengan kesempatan berkali-kali dari kaum Muslimin sejak masa sahabat, Bani Umayyah, Bani Abbas, namun baru terealisasi masa Turki Utsmani.

Dengannya kita bisa menyimpulkan bahwa peperangan dengan Peradaban Barat (Romawi modern) salah satunya disebabkan akan masuknya pasukan Islam ke kota Roma yang -wallahu’alam- dengan peperangan dahsyat dan jihad fii sabilillah.

Uniknya, di kala sebagian umat Islam seolah tidak peduli lagi dengan hadits ini, banyak kalangan Kristen Katolik sudah mewanti-wanti terealisasinya sabda Rasulullah SAW tersebut.

Sumber: sharia.co.id




sumber sumber

Berita Indonesia : Leopard WK (Teroris LoneWolf) Mencairkan Kebekuan Teori Terorisme di Indonesia


Oleh: Harits Abu Ulya
Pemerhati Kontra Terorisme, Dir. CIIA

Kepala Polda Metro Jaya, Irjen Pol Tito Karnavian menyebut, kasus peledakan bom di Mall Alam Sutera, Tangerang dengan fenomena “Wolfman” atau serigala beraksi sendiri.”Jika biasanya serigala berkelompok, ini dia serigala sendiri beraksi. Merencanakan sendiri, membuat sendiri, meledakkan sendiri,” kata kapolda, Kamis (29/10/2015), lansir Viva.

Menurut Kapolda dari hasil penyelidikan kepolisian terhadap Leopard WK sang bomber kafir, terungkap bukan terkait dengan jaringan kelompok teroris manapun. “Istilah di jaringan teror, tidak atas nama kelompok dan ada yang jihad tanpa pemimpin, yaitu orang yang melakukan perbuatan teror sendiri,” ujar Tito.

Ditengah tragedi asap dan problem kebangsaan lainnya, rakyat kembali disuguhi narasi terorisme oleh sebagian besar media.Kali ini Bom di Mall Alam Sutera Tangsel menjadi TKP, dan kasus ini yang kedua kalinya.Sejak kejadian kali pertama (Bom di Toilet) di Mall Alam Sutera pihak kepolisian, para pengamat, BNPT dan media bernafsu untuk menggiring kasus ini masuk pada isu terorisme. Bahkan dicoba narasi keterkaitan dengan kelompok atau jaringan terorisme tertentu di Indonesia.

Begitu pula di kejadian kali kedua, terorisme sudah menjadi bingkai opini untuk membaca kasus bom Alam Sutera. Dilapangan aparat dengan cepat bisa menangkap pelakunya dan hasil penyidikannya dibuka ke publik. Namun publik akhirnya dikejutkan oleh realitas aktual baru bahwa ternyata pelakunya adalah Leopard Wisnu Kumala (29) alias Leo dari etnis Tionghoa dan beragama Katolik. Media akhirnya seperti gagap untuk menata ulang opini, bahkan sebagian pengamat yang sebagian besar memegang pakem metode “framework analisis kultural” juga kelu lidahnya. Bisa jadi BNPT juga mules perutnya karena teori terorisme yang diusung selama ini kesandung di Alam Sutera.

Dalam isu terorisme, Rakyat Indonesia selama ini dalam kerangkeng sudut pandang yang tendensius dan stigmatis. Begitu mendengar teroris maka tergambar sosok pelakunya seorang muslim, berjenggot, jidat hitam, celana cingkrang, keluarganya bercadar, memandang Barat (AS) sebagai musuh. Meski jika ada seseorang atau beberapa orang yang dituduh hendak ngebom dengan barang bukti material bahan petasan tapi jika punya ciri diatas maka otomatis label teroris akan disandangnya. UU tahun 2003 nomer 15 soal terorisme pun diterapkan untuk menjerat. Jadi, Terorisme akan selalu dimaknai sebagai produk radikalisme dalam agama Islam.Terorisme di Indonesia itu identik dengan Islam, ini secara simpel di konstruksi oleh pihak pemerintah melalui aparaturnya dan diaminkan sebagian besar media.

Maka hadirnya sosok Leopard dalam kasus bom Mall Alam Sutera seperti titik balik yang bisa meruntuhkan stigmatisasi terhadap Islam selama ini dalam isu terorisme.
Bagaimana tidak? Leopard seorang dari etnis Cina, beragama Katolik, pandai meracik bom dengan bahan peledak hight eksplossive jenis Triaceton Triperoxide (TATP) kali pertama di Indonesia terjadi.Leopard melakukan empat kali pengeboman di Alam Sutera meski tidak semua meledak, sejak meletus bom nya di toilet Mall Alam Sutera jelas telah melahirkan teror yang meluas rasa tidak aman bagi publik, dan teror menjadi cara untuk meraih kepentingan opurtunisnya. Maka jika konsisten dengan nafsu untuk menarik kasus ini ke isu terorisme maka apa sulitnya untuk menyebut Leopard teroris?

Saya pikir istilah teroris lonewolf (serigala sendirian) adalah tepat. Apa karena sosok Leopard yang katolik membuat aparatur pemerintah dan pemilik media wajib memilih diksi judul pada setiap berita dan isinya kemudian harus steril dari diksi terorisme? Kejujuran dan konsistensi diuji, publik juga sudah cerdas.

Inilah terorisme di Indonesia, sebuah bangunan terminologi yang memiliki dimensi sarat tendensi, stigma, kepentingan politis dan ideologis dibaliknya.

Rakyat sekarang tahu, orang kristen atau non muslim di Indonesia juga sama potensialnya bisa hadir ditengah masyarakat menjadi sosok-sosok teroris yang sangat berbahaya sekalipun terkesan ramah bahkan imut. Tidak harus karena spirit crussader nya seorang kristen (non muslim) untuk menjadi seorang teroris dengan menebar teror. Tapi bisa jadi cukup hanya karena motif kepentingan perut, sebab hasud, sakit hati atau dendam terhadap pihak diluar dirinya kemudian menjelma menjadi teroris liar yang mematikan. Teror dengan mengebom menjadi salah satu cara untuk mencapai keinginannya.

Teroris di Indonesia tidak lagi harus karena teologi beku yang dianutnya, juga tidak harus kerena soal imperialisme Amerika di Indonesia. Semua asumsi diatas menemukan relevansinya pada sosok Leopard Wisnu Kumala, dan Leopard sosok Teroris Lonwolf yang membuyarkan semua narasi teori terorisme yang di cekokkan ke publik selama ini.

Publik sekarang perlu waspada, bisa jadi seorang yang tidak punya iman dan moral kontrol diri yang baik kemudian ia patah hati dalam urusan asmara juga potensial menjadi teroris. Terorisme sepertinya sudah menjadi jalan baru dan jalan pintas semua etnis untuk meraih kepentingannya. Sosok Leopard menjadi penanda sejarah penting dalam isu terorisme di Indonesia.[]

Sumber: Arrahmah




sumber sumber

Berita Indonesia : Menteri Era Mursi ini Berhasil Hafalkan Al-Quran Dibalik Penjara Kudeta Rezim As-Sisi


Kairo - Dr. Bassem Kamel Mohamed Ouda, mantan Menteri Urusan Logistik era Presiden Muhammad Mursi yang ditahan oleh rezim kudeta As-Sisi berhasil menyelesaikan hafalan Al-Qurannya di balik penjara. Kabar ini disampaikan oleh istrinya, Hanan Taufiq.

Seperti dikutip dari laman egyptwindow.net, Jumat (30/10/2015) istri Basem melalui medsos mengungkapkan kebahagiannya dan menyampaikan ucapan selamat kepada suaminya yang berhasil menghafal Al-Quran di balik penjara kudeta.

Hanan, sang istri mengatakan, setelah berada di penjara selama 2 tahun 1 minggu, berkat izin Allah suaminya berhasil menghafalkan Al-Quran secara sempurna. Menurutnya selama di penjara suaminya selalu “berdua” dengan Al-Quran, sehingga Allah memuliakannya menjadi seorang penghafal Al-Quran. Ia pun menyemangati suaminya, kendati tidak diperbolehkan menjenguknya di penjara untuk mengucapkan kata “Selamat” secara langsung, namun ia yakin suatu saat nanti akan dikumpulkan oleh Allah dengan suasana penuh limpahan kebahagian.

Dr. Basem Ouda lahir di Manufiah, Mesir tahun 1970. Ia adalah salah satu tokoh Ikhwanul Muslimin dan politisi dari Freedom and Justice Party (FJP).

Bassem Kamel Mohamed Ouda (Arabic: باسم كامل محمد عودة‎) is an Egyptian politician who is a member of the Freedom and Justice Party (FJP) and the former minister of supply and interior trade. He is also a member of the Muslim Brotherhood.[wikipedia]

Bassem Ouda menjabat sebagai Menteri Urusan Logistik di era Presiden Mursi mulai 5 Januari 2013 sampai 4 Juli 2013 saat terjadinya kudeta militer yang dilakukan oleh jenderal As-Sisi.

Bassem Ouda lalu ditangkap pada 12 November 2013 dan dijebloskan ke penjara oleh rezim As-Sisi, dengan tuduhan yang sudah 'standar as-sisi': menghasut kekerasan, memprovokasi rakyat untuk melawan penguasa (rezim kudeta).

Sumber: dakwatuna, wikipedia, al-ahram




sumber sumber

Berita Indonesia : "TERORISME & FRAMING MEDIA" by @felixsiauw


1. lihat, definisi dari KBBI: teror/te·ror/ /téror/ n usaha menciptakan ketakutan, kengerian, dan kekejaman oleh seseorang atau golongan

2. tapi dunia, termasuk pihak berwenang di negeri kita ini | kok cenderung mengarahkan terorisme itu hanya pada Muslim ya?

3. kalau pelakunya Muslim, dikait-kaitkan dengan terorisme, dibuat-buat | dihubungkan dengan Islam, seolah Islam menginspirasi terorisme

4. tapi kalau pelakunya agama lain, langsung dikatakan "ini kriminal murni, bukan terorisme" | lha terus itu definisi dari KBBI dikemanain?

5. jelas sekali ada stigmatisasi negatif media terhadap Islam | bahasa kerennya, framing, membingkai cara pandang orang terhadap Islam

6. seharusnya adil, tindakan buruk, ya tindakannya yang salah | tidak perlu dikait-kaitkan dengan agama, yang tak ada hubungannya

7. aneh memang media, saat Muslim berbuat jahat yang disalahkan Islamnya | disaat Muslim ada yang prestatif, Islamnya tak disinggung

8. buat kita pribadi dan kelompok ini tantangan menunjukkan lagi | Muslim itu lebih baik, lebih peduli, lebih berkarya, lebih bermanfaat

9. bagi pihak berwenang dan penguasa, jangan sampai kita dan kekuasaan kita | justru jadi jalan menimbulkan kerusakan dan keresahan ummat

10. semoga Allah melindungi ummat ini | agar terhindar dari fitnah nan keji

__
*dari twitter @felixsiauw (30/10/2015)




sumber sumber