Berita Indonesia : Karpet Emas dari Guguran Daun Pohon Tertua


PASBERITA.comSebuah pohon berusia 1400 tahun telah menyedot perhatian warga kota Xi’an, Shaanxi, Cina. Daun-daun pada pohon yang dikenal dengan nama pohoh ginkgo tersebut berguguran, kemudian seperti membentuk karpet emas di sekelilingnya.

Dikutip vivanews dari Boredpanda.com, pohon ginkgo tersebut memang telah berguguran sejak November lalu. Setelah cukup banyak daun yang gugur dan tertimbun di sekitarnya, bila dilihat dari atas, pohon ginkgo melahirkan warna emas yang mencolok. Pohon ginkgo itu tumbuh di Kuil Buddha Zen di desa Luohandong, Xi’an. Menurut laporan, pohon tersebut ditanam pada masa Dinasti Tang atau sekitar 1400 tahun yang lalu. Sejak mengugurkan daunnya, ribuan orang segera mendatangi Kuil Buddha Zen untuk menyaksikan kemegahan yang diciptakan pohon ginkgo. Beramai-ramai mereka mengabadikan gambar dan pemandangan menakjubkan tersebut.

Sampai saat ini tumbuhan ini hanya di temukan di negara cina. Banyak diantaranya berada di hutan-hutan tua di Cina, pohon ginkgo dewasa tingginya bisa mencapai puluhan meter, dengan diameter batang ratusan cm. Pohon terbesar tercatat ditemukan di Guizhou, Cina. Tingginya mencapai 40 m dengan diameter 471 cm alias hampir mencapai 5 meter. Di Dabao, Gansu, Cina tercatat ditemukan pohon ginkgo dengan tinggi 60 m dengan diameter 286 cm.

Ginkgo berkembang biak lewat biji, stek batang dan okulasi. Di alam liar ginkgo berkembang biak lewat biji. Secara alami anak pohon ginkgo biloba jarang terdapat di sekitar induknya. Fenomena ini karena banyak satwa liar yang menyukai biji ginkgo dan membawanya ketempat yang jauh dari induknya. Penggemar biji ginkgo sangat beragam, mulai dari golongan burung sampai tikus. Banyaknya penyebar biji inilah yang menjadi salah satu faktor tanaman ini masih dapat bertahan hidup hingga kini.

Pertumbuhan tanaman ginkgo tergolong sangat lambat. Biasanya memerlukan waktu 10-12 tahun untuk mencapai tinggi 6 m. Untuk membentuk kanopi daun yang membundar, diperlukan waktu kurang lebih 20 tahun. Setelah berumur 20-35 tahun, tanaman ini baru dapat menghasilkan buah.

Meskipun tanaman ini terbukti sanggup bertahan hidup ribuan tahun, bukan berarti keberadaannya sama sekali tidak terancam. Sekarang, seiring perkembangan zaman, satwa-satwa penyebar biji ginkgo mulai terdesak. Padahal perkembangbiakan tanaman ini sangat dipengaruhi oleh satwa-satwa itu. Kalau satwa-satwa itu terancam, otomatis keberadaan ginkgo biloba juga terancam. (*)




 


sumber Sumber